Sang Primadona Kicau Mania

Murai
  
  "Murai Batu" inilah primadona dari berbagai macam burung berkicau yg banyak dilombakan di indonesia, pesona burung ini tidak hanya dinilai dari suara yg keluar ari=nggorokanya yg khas, namun juga cara bertarungnya yg benar-benar membuat para kicau mania kagum melihatnya. 

   Murai batu merupakan burung endemik yg banyak dijumpai di seluruh wilayah sumatera, mulai dari lampung sampai ujung aceh ada berbagai macam endemik murai batu.
   Burung murai bukan burung murahan, mentalnya yg kuat, suara yg tegas, dan katuranggan atau postur menawan menjadi hal yg dihargai tinggi oleh kicau mania indonesia. namun pada perawatanya, murai jg membutuhkan perhatian ekstra, untuk menjadi burung juara. 

   Tidak hanya makanan yg bernutrisi namun jg latihan dan jam terbang menjadi kualitas yg akan mempengaruhi banderol dari burung predator ini.

murai trorol


Perawatan Harian

1.Pagi jam 7.00 saat matahari mulai hangat, kerodong burung di buka


2. Lalu berikan 5 ekor jangkrik sebagai menu sarapan

3. Berikan jg 2 sendok makan kroto yg sudah dibersihkan

4. Jemur 1-2 jam (tergantung kebiasaannya)

5. Setelah selesai, Burung dianginkan 10-20 menit lalu dikerodong kembali, simpan ditempat teduh dan dimaster (bisa dg Mp3 atau dg burung isian)

6. Sampai jam 15.00 buka kembali kerodong lalu mandikan (bisa dg karamba/semprot)

7. Setelah selesai beri jangkrik kembali 5 ekor setelah bulu-bulu kering bisa tutup kmbali

8. Gantung burung ditempat yg tenang dan jangan terlalu terang sehingga burung dapat ber istirahat dengan tenang.


ternak murai

   Catatan : Apabila ingin memberikan Vitamin, sebaiknya cukup diberikan 2x seminggu saja, jangan terlalu sering memberikan vitamin pada burung, murai termasuk burung yang sensitif terhadap bau yg berlebihan. 

   Apabila terlalu sering dan terlalu banyak memberi vitamin, bisa jadi burung tidak mau minum atau mengurangi kuantitas minumnya sehingga bisa menyebabkan dehidrasi dan suara serak.


   Beberapa saran pecinta MB multi vitamin hanya digunakan saat burung sakit, stress, dan rontok bulu.


Model Perawatan Murai 1 Minggu sebelum lomba

Untuk perawatan seminggu sebelum lomba yang biasa saya jalani sebagai berikut :


1. Dari hari pertama s/d hari ketiga, burung dilakukan rawatan harian seperti biasa diatas.


2. Mulai hari keempat ,porsi jangkrik dinaikan menjadi; pagi 8 ekor dan sore 8-10 ekor
sedangkan perawatan lainnya sama dengan harian biasa.

3. Hari ke 5, porsi jangkrik dinaikan menjadi 10 pagi dan 10 sore, ditambah 5 ekor ulat hongkong dan perawatan lainnya sama dengan hari biasa.

4. Memasuki hari ke-6, porsi jangkrik dinaikan lagi menjadi 15 ekor pd pagi hari, dan 10 ekor pd sore harinya, ditambah 5 ekor ulat hongkong + kroto 2 sendok makan saat pagi hari saja, dan khusus pada hari ke-6 ini, burung tidak dijemur dan tidak dimandikan pada sore harinya, burung hanya dikerodong seharian ditempat yang teduh setelah diberikan kroto, jangkrik, ulat hongkong.

5. Pada hari ke-7, buka kerodong saat pagi, burung diberi jangkrik 10 ekor, ulat hongkong 5 ekor dan kroto 2 sendok makan, burung tetap jangan dimandikan dan usahakan pada saat menunggu untuk dilombakan disimpan ditempat yang jauh dr lapangan lomba dan burung murai lainnya. 
sehingga diharapkan pada saat krodong dibuka dilapangan lomba burung dapat keluar nafsunya dan tenaganya masih full untuk menandingi lawan2nya.


6. Jika akan diturunkan pada babak berikutnya burung kalau bisa jangan dimandikan, beri jangkrik 5 ekor, ulat hongkong 3 ekor dan simpan lagi ditempat yg jauh.

Lomba Burung Murai


"Kondisi burung yg benar-benar Vit akan menentukan kualitas burung saat dilombakan"


Perawatan setelah lomba

   Setelah dilombakan biasanya burung murai akan cenderung menjadi galak, mkaa dari itu perlu dilakukan perawatan agar burung tidak menjadi galak setelah digantangkan. setelah dilombakan, burung murai bisa dibawa pulang, dimandikan dan diberi jangkrik. setelah itu baru disimpan kembali.

Murai medan

 cara diatas dilakukan untuk burung yg sudah bermental matang, bagi pemula yg baru mengadopsi murai muda hutan, bisa dilakukan pengkondisian terlebih dahulu sebelum mendapat perawatan harian.

   Nah kembali lagi, Jika burung terlanjur menjadi galak, langkah pertama yg bisa dilakukan adalah, jangan pernah memberi ulat hongkong kepada burung sebelum lomba, dan jumlah jangkrik harus dikurangi, baik rawatan harian maupun rawatan seminggu sebelum lomba.

   Namun sebaliknya apabila burung kurang bergairah, maka bisa dinaikkan porsi pemberian jangkrik, pada perawatan harian maupun menjelang lomba. Perhatian untuk pemberian ulat hongkong jangan terlalu berlebihan, walaupun efeknya sangat spontan pada burung, namun hal ini akan menimbulkan over birahi sehingga menjadi galak atau bisa menyebabkan rontok bulu.



Related Post :